Kamis, 31 Januari 2013

BK Pola 17 plus

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari “guidance” dan“counseling” dalam bahasa inggris. Secara harfiah istilah “guidance” dariakar kata “guide” berarti mengarahkan (to direct), memandu (to pilot),mengelola (to manage) dan menyetir (to steer).13vBimbinganDewa Ketut Sukardi dalam salah satu bukunya yang berjudulBimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, menyebutkan bahwabimbingan merupakan suatu proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki,mengenali dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan sehingga merekadapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpabergantung kepada orang lain.14Prayitno dan Erman Amti, dalam bukunya Dasar-dasar Bimbingandan Konseling juga menjelaskan pendapat dari para ahli tentang bimbingan,diantaranya:Ø Frank Parson, bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepadaindividu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatujabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu.(Frank Parson, dalam Jones, 1951).Ø Crow & Crow, Bimbingan adalah bantuan yang diberikan olehseseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yangmemadai dan terlatih dengan baik kepada individu- individu setiap usiauntuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri,mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusansendiri dan menanggung bebannya sendiri. (Crow & Crow, 1960).Ø Bernard & Fullmer, Bimbingan merupakan segala kegiatan yangbertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu. (Bernard &Fullmer, 1969). vKonselingMenurut Dewa Ketut Sukardi, konseling adalah hubungan timbalbalik antara konselor dengan klien (counselee), dalam memecahkanmasalah-masalah tertentu dengan wawancara yang dilakukan secara “Faceto Face” atau dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan klien, sehinggaklien sanggup mengemukakan isi hatinya secara bebas, yang bertujuan agarklien mengenal dirinya sendiri, menerima diri sendiri dan menerapkan dirisendiri dalam proses penyesuaian dengan lingkungannya membuatkeputusan, pemilihan dan rencana yang bijaksana serta berkembang danberperanan lebih baik dan optimal dalam lingkungannya.16Dalam buku lain, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan danKonseling di Sekolah, Dewa Ketut mengartikan konseling sebagai suatuupaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antarakonselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human (manusiawi),yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan atas normanormayang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaandiri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkinpada masa yang akan datang.17Prayitno dan Erman Amti, juga menjelaskan pendapat dari para ahlitentang konseling, diantaranya: Ø Jones, kegiatan di mana semua fakta dikumpulkan dan semuapengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasisendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi danlangsung dalam pemecahan masalah itu. Konselor tidak memecahkanmasalah untuk klien. Konseling harus ditujukan pada perkembanganyang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnyasendiri tanpa bantuan.
(Jones, 1951).Ø Smith, suatu proses di mana konselor membantu konseling membuatinterpretasi- interpretasi tentang fakta yang berhubungan dengan pilihan,rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya. (Smith,dalam Sertzer dan stone, 1974).Dari beberapa pengertian konseling di atas, Prayitno dan Erman Amtimengambil sebuah kesimpulan bahwa konseling adalah proses pemberianbantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli(konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (klien)yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.18Dari pengertian bimbingan dan pengertian konseling di atas, dapatditarik sebuah benang merah bahwa Bimbingan dan Konseling adalah prosesbantuan khusus yang diberikan kepada semua siswa dalam membantu siswamemahami, mengarahkan diri, bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutandan keadaan lingkungan siswa di sekolah, keluarga dan masyarakat dalamrangka mencapai perkembangan diri yang optimal. Hallen dalam bukunya Bimbingan dan Konseling mengatakan bahwapola umum Bimbingan dan Konseling di sekolah sering disebut dengan BKPola 17, karena di dalamnya termaktub 17 butir pokok yang perlu diperhatikandalam penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di sekolah, meliputikeseluruhan kegiatan Bimbingan dan Konseling yang mencakup bidang-bidangbimbingan, jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan danKonseling. Seluruh kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah ditujukanterhadap seluruh peserta didik (siswa) yang secara langsung menjadi tanggungjawab guru pembimbing atau guru kelas. Pelayanan Bimbingan dan Konselingdi sekolah dilaksanakan secara terprogram, teratur dan berkelanjutan.Pelaksanaan program-program itulah yang menjadi wujud nyata daridiselenggarakannya kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah. 19Sedangkan BK Pola 17 itu sendiri adalah pelayanan bantuan untukpeserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiridan berkembang secara optimal; dalam bidang-bidang bimbingan yangmeliputi bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar danbimbingan karier; melalui berbagai jenis layanan yang meliputi layananorientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layananbimbingan belajar, layanan konseling perorangan, layanan bimbingankelompok, dan layanan konseling kelompok; dan kegiatan pendukungnya yangmeliputi instrumentasi Bimbingan dan Konseling, penyelenggaraan himpunandata, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190304-pengertian-bk-pola-17/#ixzz2JYuIz8DN

Tidak ada komentar: